Jika kita melihat karya-karya seni rupa yang
berkembang pesat dan kian beraneka ragam jenisnya terkadang membuat kita
kesulitan menggolongkan karya-karya seni rupa tersebut. Begitupun dalam
menyebut atau memberi nama sebuah karya seni rupa seringkali masih kurang
tepat, bahkan jauh dari pengertian yang sesungguhnya. Hal tersebut lebih
dikacaukan lagi dengan tidak adanya batasan dan fungsi yang pasti dalam proses
pembuatannya. Sebagai contoh karya-karya seni terapan yang pada kenyataannya
tidak memiliki fungsi secara praktis terhadap kebutuhan fisik manusia, namun
hanya sekedar bertujuan dekoratif atau menghias saja. Demikian pula pada
sebagian karya seni murni yang ternyata tidak sekedar memenuhi kebutuhan
estetik semata, namun dapat berfungsi menopang kebutuhan hidup manusia secara
fisik, atau dengan kata lain memiliki nilai pakai.
Kenyataan seperti di atas memang dapat terjadi pada
sebagian karya seni rupa. Namun, jika kita lihat pendekatan secara umum kita
dapat menggolongkan karya-karya seni rupa sebagai berikut:
1. Karya Seni Rupa Murni (fine art)
Karya seni rupa murni merupakan jenis karya seni rupa
yang dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan
semata, terlepas dari fungsi praktis. Karya semacam ini dibuat untuk
kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan penciptanya. Yang tergolong
karya seni murni yaitu seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni lukis
merupakan karya yang umumnya berbentuk dua dimensi dan dibuat di atas permukaan
kertas, kanvas, dinding, kaca dan bahan lain yang memungkinkan untuk itu. Bahan
pewarna yang digunakan dpat menggunakan cat, tinta, arang, pensil dan
lain-lain. Ada pula karya seni lukis yang dibuat pada tubuh manusia yang lazim
disebut body painting. Teknik melukis dapat beragam. Secara konvensional dengan
menyapukan bahan pewarna menggunakan alat berupa kuas, namun ada pula teknik
melukis yang memanfaatkan plototan cat dari tubenya, atau bahkan dengan sapuan
jari-jari tangan senimannya. Seni patung merupakan karya seni rupa yang
berbentuk tiga dimensi (dapat dinikmati dari beberapa arah pandang) dibuat
dengan menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin,
tanah liat atau bahkan es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang
dipakai, dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun
dengan teknik cetak. Corak seni patung juga bermacam-macam, ada patung
naturalis yang menggambarkan benda seperti wujud asli yang ada di alam, ada
pula yang bercorak abstrak sehingga sulit dikenali bentuknya. Sedangkan seni
grafis merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik cetak seperti
teknik cukil, lithografi, cap, cetak sablon dan lain-lain. Seperti halnya seni
lukis, seni grafis dibuat untuk tujuan mengekspresikan emosi dan gagasan
senimannya.
2. Seni Rupa Terapan (applied-art)
Berbeda dengan seni rupa murni, seni rupa terapan
dibuat dengan mengutamakan tujuan praktis, dengan kata lain dimanfaatkan fungsi
pakainya untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia. Namun demikian karya
seni rupa terapan diupayakan memilki nilai artistik pula. Membuat karya seni
rupa terapan tidak sebebas membuat karya seni rupa murni karena di dalamnya
harus mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti syarat
keamanan (security), kenyamanan (comfortable), dan keluwesan dalam penggunaan
(flexibility).
Mengingat banyaknya jenis karya tersebut, maka karya
seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu desain dan
kriya. Desain merupakan karya seni yang dibuat berdasarkan pesanan atau
permintaan clien (pemesan). Yang termasuk dalam karya desain yaitu; desain
grafis (desain komunikasi visual), desain arsitektur (rancang bangun), dan
desain produk. Karya desain grafis adalah karya yang dibuat untuk
mengkomunikasikan pesan tertentu kepada publik atau khalayak umum seperti
poster, iklan, baliho, selebaran, pamflet, banner, kartu ucapan, desain
undangan dan lain-lain. Desain arsitektur adalah karya seni rupa yang bertujuan
memenuhi kebutuhan akan hunian atau tempat tinggal dan fasilitas umum seperti
rumah, gedung, tempat ibadah, jembatan dan lain-lain. Sedangkan desain produk
merupakan karya seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seerti perabot rumah tangga, alat elektronik, alat komunikasi, alat
transportasi, aksesoris, busana, dan lain-lain.
Ketiga jenis desain di atas umumnya dibuat dengan
menggunakan alat-alat berteknologi modern dan mamanfaatkan bahan-bahan sintetis
atau bahan buatan. Karena dibuat dengan menggunakan mesin, maka produksinya
dapat dibuat dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat, namun unsur
ekspresi tidak tersampaikan secara bebas karena prosesnya tidak melibatkan
sentuhan tangan langsung dari penciptanya.
Seni kriya atau seni kerajinan memilki perbedaan
dengan desain. Kebanyakan karya seni kriya dibuat secara tradisional dengan
keterampilan tangan pembuatnya dan banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti
kayu, bambu, batu, logam, tanah liat, kulit binatang, dan lain-lain. Karya seni
kriya kini banyak digemari karena unsur keasliannya, tak heran orang-orang
banyak yang merasa bangga mengoleksi barang-barang kriya daripada barang-barang
buatan pabrik. Yang termasuk dalam golongan karya seni kriya diantaranya;
keramik (gerabah), ukir kayu, kerajinan kulit, anyaman, batik, dan kerajinan
logam.
Pada perkembangannya jenis seni kriya jauh lebih
banyak mengeksplorasi bahan-bahan alam seperti kulit kerang, batu-batuan,
bahkan tumbuhan. Banyak pula sebagian bahan limbah dan bahan sintetis yang
kemudian dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan seperti limbah plastik, kertas,
karet, dan lain-lain. Sekalipun memanfaatkan bahan buatan, namun karya-karya
semacam ini tetap digolongkan dalam seni kriya.