Jumat, 04 April 2014

MEMBATIK SEDERHANA

MEMBATIK SEDERHANA

 

Batik merupakan suatu kain yang telah disulap menjadi maha karya seni yang luar biasa dengan warna dan corak-corak khasnya. Batik umumnya kita kenal berasal dari Jawa, sebenarnya daerah lain di Indonesia seperti Bali, Madura, Aceh, Cirebon, juga punya batik dengan ciri khas daerahnya masing-masing, namun tampaknya batik dari Jawa tetap menjadi maskot seperti halnya batik Solo dan Pekalongan, hingga kota ini pun dinamakan juga dengan kota batik. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Pekalongan tanpa membawa oleh-oleh batiknya yang khas. Memang benar batik warisan budaya Indonesia dengan nilai seni yang tinggi, batik sendiri berasal dari bahasa Jawa. Perpaduan antara dua kata “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”.

Berdasarkan teknik pembuatannya, batik dibedakan berdasarkan tiga jenis:

  • Batik Tulis yaitu kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan, tentunya membutuhkan kemampuan khusus untuk membuatnya. Harga batik jenis ini biasanya lebih mahal, karena pembuatannya memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan serta membutuhkan keahlian.
  • Batik Cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap/cetakan yang biasanya terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari saja.
  • Batik Lukis, hampir mirip dengan batik tulis, batik ini dibuat dengan cara langsung melukis pada kain putih.

Dahulu membatik merupakan suatu pekerjaan yang eksklusif dan berkelas bagi perempuan, sehingga perempuan pun tertarik untuk mempelajari ketrampilan ini. Tradisi membatik ini pun dijadikan tradisi turun-temurun,dengan hanya melihat suatu motif dan pola lukisan batik biasanya orang akan mengenali dari keluarga mana ia berasal dan bagaimana status sosialnya. Batik merupakan pakaian yang sangat diminati dari mulai kelas bangsawan seperti keluarga Keraton, hingga kini tampaknya pencinta batik di Tanah Air semakin meningkat. Apalagi setelah UNESCO menetapkan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) dengan demikian secari resmi menyatakan batik warisan budaya Indonesia.

Agar warisan bidaya Indonesia khususnya batik tidak punah maka perlu dilestarikan dan dijaga sedini mungkin. Sangat penting jika pengetahuan terkait batik atau pun bagaimana cara mebuat batik diberikan kepada anak sekolah dasar.

Berdasarkan kurikulum 2013, mata pelajaran SBDP yang memuat seni rupa akan diajarkan dengan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik akan menggabungkan beberapa mata pelajaran dan diajarkan dengan satu tema. Dari tema ini siswa akan bisa mempelajari berbagai mata pelajaran, termasuk mata pelajaran SBDP. Dengan pembelajaran tematik ini, maka peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru harus pintar memadukan pelajaran dalam tema. Misalkan dalam belajar tentang tema keragaman budaya bangsaku, maka dalam tema itu guru bisa mengajarkan seni rupa kepada siswa. Berawal dari keragaman budaya Indonesia, guru akan menjelaskan kebudayaan-kebudayaan yang ada di seluruh nusantara, kemudian akan mempelajari tentang budaya batik. Dalam perkuliahan seni rupa pada pertemuan keempat, kami diajarkan tentang bagaimana cara membuat batik sederhana.

Bahan yang dibutuhkan antara lain :

1.     Kerta gambar ukuran disesuaikan selera kita

2.     Krayon atau pastel

3.     Cat air atau prambos (pewarna makanan), kuas dan pensil.

 

Prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.     Siapkan kertas gambar

2.     Buatlah rencana gambar di atas kertas gambar dengan pensil. Buatlah dengan tipis saja.

3.     Setelah itu tebalkan gambar tadi dengan menggunakan krayon atau pastel, usahakan ditekan agar krayon melekat dengan baik.

4.     Langkah selanjutnya setelah gambar rencana ditebalkan dengan krayon adalah member warna pada seluruh permukaan kertas dengan pewarna menggunakan kuas atau kapas.

5.     Jika sudah diwarnai semua maka langkah terakhir adalah pengeringan dengan cara diangin-anginkan atau dijemur.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar